Kalimantan Barat, Minggu. 06 November 2022.
jurnalfakta1.com | Jl. TR 14 sepanjang 3 km di Objek Sidomulyo merupakan akses lalulintas warga masyarakat dari Desa limbung Kecamatan Sui raya menuju Desa unit Kampung Kecamatan Rasau jaya dan sebaliknya adalah jalan penghubung antar dua Desa dan jalan penghubung antar dua Kecamatan yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Dengan adanya kondisi kerusakan yang sangat parah warga masyarakat dan pengurus berinisiatip menutup untuk sementara waktu jalur jalan tersebut. Terutama untuk kendaraan roda 4 dan kendaraan angkutan namun tidak untuk pejalan kaki,Pengguna sepeda maupun pengguna sepeda motor, sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan.
Jalan TR 14 yang berada di Desa limbung Dusun objek Sidomulyo tepatnya di sebelah selatan barat bandar udara international supadio sekitar radius 5 kilometer berada di Kecamatan Sui raya Kab.Kubu raya Prov.Kalimantan barat
Jalan TR 14 yang kini berusia 72 tahun sejak pertama kali dibuat pada tahun 50 an pada masa pemerintahan bung karno kala itu namun,sangat di sayangkan anggaran pemerintah guna membangun jalan tersebut menjadi layak untuk dilalui sebagai jalan antar desa, antar kecamatan hingga saat ini belum dapat terwujud dan belum dapat diwujudkan.
Menurut salah seorang warga pada minggu (6/11) mengatakan. ” Kami warga masyarakat objek sidomulyo tanpa terkecuali sangat berharap kepada pemerintah pusat,Kepada pemerintah propinsi dan kepada pemerintah daerah kiranya dapat mengalokasikan anggaran untuk membangun jalan TR 14 Dusun objek Sidomulyo, Desa limbung, Kec. Sui raya, Kab. Kubu raya, Prov. Kalimantan barat tersebut menjadi jalan yang layak dan patut untuk dilalui sebagai jalan transportasi antar Kecamatan,” tuturnya, dan masih dengannya.
” Apalagi potensi potensi pertanian yang ada di kanan dan kiri jalan tersebut yang tentunya akan dapat meningkatkan perekonomian warga masyarakat petani pemilik pemilik lahan disekitarnya yakni sebagai sarana transportasi angkutan produksi pertanian dan sebagai sarana transportasi hasil pertanian,” jelasnya.
Diketahui jalan yang telah berusia 72 tahun ini masih tetap berupa tanah yang tidak dapat dilalui dan digunakan sebagai jalan transportasi pada saat musim penghujan seperti ini. Karena berubah menjadi hancur, becek, berlobang, licin dan menjadi jalan bubur tanah.
( Melky / Red )