Jakarta, Jurnalfakta1.com | Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MBS), menyatakan dukungan penuh kepada Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, terkait serangan yang dilancarkan Israel sejak Jumat (13/6). Dalam percakapan telepon pada Sabtu (14/6), Bin Salman menegaskan pentingnya solidaritas dunia Islam untuk menghadapi agresi tersebut.
“Hari ini, seluruh dunia Islam mendukung Anda dalam persatuan,” ujar Bin Salman kepada Pezeshkian, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Iran, IRNA. Ia juga menyampaikan keyakinannya bahwa pemerintah Iran mampu menghadapi situasi ini dengan hati-hati dan bijaksana.
Putra Mahkota Saudi mengkritik tindakan Israel yang dianggap berpotensi memancing keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik ini. Pemerintahan Benjamin Netanyahu dituduh berupaya menggiring AS untuk mendukung aksi militer mereka terhadap Iran.
Di sisi lain, media AS, Axios, melaporkan bahwa pemerintah Israel memang telah meminta AS untuk terlibat secara langsung. Namun, Presiden Donald Trump bersikeras menolak keterlibatan militer dalam konflik tersebut. “Kami masih mencari solusi damai terkait isu nuklir Iran melalui jalur diplomasi,” ujar seorang pejabat Gedung Putih, Minggu (15/6). Ia menambahkan bahwa AS mendesak Iran menghentikan program nuklirnya untuk membuka jalan menuju perdamaian.
Gelombang Serangan Israel terhadap Iran
Konflik semakin memanas setelah Israel meluncurkan serangan yang menargetkan fasilitas strategis di Iran. Pada Sabtu (14/6), serangan udara Israel dilaporkan menyebabkan kebakaran besar di depot minyak di Teheran. Selain itu, fasilitas nuklir di Isfahan juga menjadi sasaran serangan udara.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengklaim bahwa fasilitas nuklir tersebut digunakan untuk memperkaya uranium yang diduga sebagai bagian dari program senjata nuklir Iran. “Kami tidak akan membiarkan Iran menciptakan ancaman eksistensial bagi Israel,” tegasnya.
Iran, di sisi lain, menolak tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan damai. Presiden Pezeshkian bersumpah untuk mempertahankan kedaulatan negaranya dan mengecam aksi militer Israel sebagai pelanggaran hukum internasional.
Dunia Internasional Menanti Resolusi
Di tengah meningkatnya ketegangan, perhatian dunia tertuju pada langkah-langkah diplomasi untuk meredakan konflik. Negara-negara di kawasan Timur Tengah dan komunitas internasional menyerukan penghentian kekerasan dan kembali ke meja perundingan.
Konflik ini tidak hanya mengancam stabilitas regional, tetapi juga meningkatkan risiko keterlibatan kekuatan global yang dapat memperluas skala konflik. Hingga saat ini, dunia masih menanti langkah konkret dari pihak-pihak terkait untuk menghentikan eskalasi dan membuka jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan. (Alam)