Baginda Nabi Muhammad SAW adalah sosok pemimpin dan teladan umat yang tak pernah lelah dalam menyampaikan risalah Allah. Perjuangan beliau dalam berdakwah menjadi pelajaran berharga tentang kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan hati dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Awal Dakwah di Makkah
Pada awalnya, Rasulullah SAW menerima wahyu pertama di Gua Hira saat berusia 40 tahun. Setelah wahyu itu, beliau mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi kepada keluarga dan sahabat terdekat. Sebagian menerima dengan penuh keyakinan, seperti Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, dan Zaid bin Haritsah. Namun, banyak pula yang menolak dengan keras, bahkan memusuhi beliau.
Ketika dakwah dilakukan secara terbuka, tantangan semakin berat. Kaum Quraisy tidak hanya menolak ajaran tauhid yang dibawa Rasulullah, tetapi juga menganiaya para pengikutnya. Bilal bin Rabah, Yasir, dan Sumayyah adalah beberapa contoh sahabat yang mengalami penyiksaan hebat. Namun, mereka tetap teguh karena kekuatan iman yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Hijrah ke Madinah: Awal Kebangkitan
Tekanan di Makkah memaksa Rasulullah dan para sahabatnya untuk hijrah ke Madinah. Peristiwa hijrah ini bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi juga langkah strategis dalam membangun masyarakat Islam yang kuat. Di Madinah, Rasulullah membangun masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan pemerintahan. Beliau juga mempersatukan kaum Muhajirin dan Anshar melalui Piagam Madinah, yang menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat yang harmonis.
Perang dan Diplomasi: Ujian dalam Dakwah
Dakwah Rasulullah juga diwarnai oleh berbagai peperangan, seperti Perang Badar, Uhud, dan Khandaq. Setiap peperangan menjadi ujian bagi umat Islam untuk menunjukkan keberanian, persatuan, dan kepasrahan kepada Allah. Selain melalui perang, Rasulullah juga menggunakan diplomasi untuk menyebarkan Islam, seperti melalui Perjanjian Hudaibiyah dan pengiriman surat kepada para raja dan penguasa.
Akhir Perjuangan: Kemenangan Tanpa Darah
Pada tahun ke-8 Hijriah, Rasulullah memimpin Fathu Makkah (Pembebasan Makkah). Dengan pasukan besar, beliau masuk ke kota Makkah tanpa perlawanan berarti. Rasulullah menunjukkan keluhuran akhlak dengan memberikan amnesti kepada para penduduk Makkah yang sebelumnya memusuhi beliau. Sikap penuh kasih ini membuat banyak orang masuk Islam dengan sukarela.
Warisan Rasulullah
Perjuangan dakwah Rasulullah tidak hanya menyampaikan ajaran agama, tetapi juga membangun peradaban yang berlandaskan keadilan, kasih sayang, dan ketakwaan. Hingga akhir hayatnya, beliau tetap memikirkan umatnya, sebagaimana sabda beliau: “Umatku, umatku!”
Teladan perjuangan Baginda Rasulullah SAW adalah warisan abadi yang harus kita jaga dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita termasuk umat yang istiqamah dalam meneladani akhlak mulia beliau. Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.
Penulis : Alam Chan