JAKARTA, jurnalfakta1.com – Inspektorat Pembantu Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan menggelar sosialisasi pencegahan tindakan kekerasan dan pelecehan seksual di lingkungan satuan pendidikan, Kamis (14/8), bertempat di Ruang Dirgantara Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.
Kegiatan ini diikuti 250 peserta yang merupakan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) Sekolah dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK di wilayah Jakarta Selatan. Hadir dalam acara tersebut Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan M. Anwar, Inspektur Provinsi DKI Jakarta Dhani Sukma, Komisioner KPAI Kawiya, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan Sarwoko, Kepala Suku Dinas PPAPP Jakarta Selatan Darwoto, serta perwakilan instansi terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Wali Kota M. Anwar menekankan bahwa perlindungan anak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau guru, tetapi juga keluarga dan masyarakat. Ia mengajak para pendidik untuk mengajarkan pengetahuan hukum sejak dini, agar anak-anak memahami haknya, berani bersuara, dan tidak takut melapor jika menjadi korban kekerasan atau pelecehan.
“Mari kita wujudkan nilai moral dan akhlak mulia dengan mengajarkan anak sopan santun, saling menghargai, dan memahami batasan perilaku yang sehat,” ujarnya.
Sementara itu, Inspektur Provinsi DKI Jakarta Dhani Sukma menegaskan bahwa inspektorat memiliki peran strategis dalam memastikan kebijakan pencegahan kekerasan di sekolah berjalan efektif. Melalui fungsi pengawasan dan pendampingan, pihaknya akan memastikan satuan pendidikan mematuhi standar perlindungan anak.
“Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan ramah anak. Pencegahan harus dilakukan sejak dini melalui edukasi, pembentukan karakter, dan penegakan aturan tegas,” katanya.
Inspektur Pembantu Kota Jakarta Selatan Nirwan Nawawi menambahkan, sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Tim UPT P2TP2A, Unit 6 Reskrimsus Polres Metro Jakarta Selatan, serta Komisioner KPAI. Materi yang diberikan mencakup upaya pencegahan, penanganan, hingga tantangan dalam menghapus kekerasan dan pelecehan seksual di lingkungan pendidikan.
“Kami berharap guru dapat menjadi pelindung dan teladan bagi siswa, sehingga tercipta sekolah yang aman, nyaman, dan ramah anak,” tuturnya.
Kegiatan ini menjadi langkah konkret pemerintah kota dalam membangun kesadaran bersama bahwa menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas dari kekerasan adalah tanggung jawab semua pihak.
Penulis: RG
Editor : Alam Chan
