Jumat, November 7, 2025
BerandaAparaturGubernur Pramono Apresiasi Inovasi Ladang Farm Lebak Bulus, Produksi Dua Ton Sayuran...

Gubernur Pramono Apresiasi Inovasi Ladang Farm Lebak Bulus, Produksi Dua Ton Sayuran Hidroponik per Bulan

JAKARTA, jurnalfakta1.com – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi pertanian perkotaan (urban farming vertical) yang dikembangkan di Ladang Farm, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Menurutnya, kebun modern ini tidak hanya berhasil menghadirkan ide kreatif, tetapi juga mampu menghasilkan produksi tanaman hidroponik hingga dua ton setiap bulan.

“Tempat ini bisa menjadi role model. Ide dan gagasannya patut diapresiasi. Karena itu, saya minta jajaran mempelajari lebih jauh hambatan yang dihadapi agar bisa kita dukung,” ujar Pramono saat meninjau langsung Ladang Farm, Kamis (18/9).

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Pramono didampingi Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, M Anwar, bersama Ketua TP PKK Jaksel, Diah Anwar. Hadir pula Camat Cilandak, Djaharrudin, dan Plt Lurah Lebak Bulus, Fuad.

Pramono mengaku senang karena Ladang Farm melibatkan masyarakat sekitar, terutama ibu-ibu, dalam proses produksi. Mulai dari pembibitan, perawatan tanaman, hingga tahap panen. “Kreativitas seperti ini luar biasa, karena mampu membuka lapangan kerja bagi warga. Lebih dari itu, hasil panennya sepenuhnya dibeli oleh berbagai restoran di Jakarta,” tuturnya.

BACA JUGA:   Tanggul Rusak di Jati Padang Mulai Diperbaiki Besok, Warga Diharap Tenang

Kebun modern ini memanfaatkan sistem hidroponik bertingkat setinggi 13 meter dengan 33.000 lubang tanam. Jenis tanaman yang dibudidayakan pun beragam, mulai dari Thai Basil, Italian Basil, Mint, Selada, hingga Shiso/Perilla.

Namun, di balik kesuksesan tersebut, biaya listrik masih menjadi tantangan utama. Untuk itu, Gubernur Pramono berencana memberikan dukungan berupa penyediaan panel surya. “Kalau panel surya bisa diterapkan, tentu akan sangat baik untuk keberlanjutan,” jelasnya.

Berdasarkan data Dinas KPKP DKI Jakarta, saat ini terdapat 5.910 pelaku urban farming yang tergabung dalam 521 kelompok tani. Pemprov DKI juga telah menyediakan berbagai fasilitas pendukung, mulai dari sarana produksi, pendampingan teknis, hingga edukasi dan pelatihan.

Selain itu, pemerintah telah menyusun Desain Besar Pertanian Perkotaan 2018–2030 sebagai peta jalan pengembangan urban farming di ibu kota. Program ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan menambah pendapatan warga, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan mengendalikan inflasi.

“Urban farming ini adalah masa depan kota. Jakarta harus bisa menjadi contoh bagaimana pertanian bisa berjalan seiring dengan kehidupan modern,” pungkas Pramono.

BACA JUGA:   Wali Kota Jakarta Selatan Pimpin Kerja Bakti Pascakebakaran di Grogol Utara

Penulis: Roganda

Editor   : Alam Chan

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments