Banten, 24 Oktober 2022.
jurnalfakta1.com | Tindak kekerasan disertai pengeroyokan terhadap Wartawan terjadi lagi oleh sekelompok karyawan SPBU bersama pencoleng subsidi BBM Pertalite. di salah satu area SPBU 34-15715 yang berada di jln. Raya Otonom Cikupa Pasir Gadung Kec.Cikupa Kab. Tangerang Banten. Senin. 24 Oktober 2022. pukul 01.00 dini hari.
Diduga peristiwa terjadi karena adanya oknum dari berberapa karyawan SPBU yang menolak didatangi rombongan wartawan sewaktu hendak membuktikan kebenaran fakta dilapangan. Terkait dengan terlihatnya aktivitas yang janggal, sehingga menimbulkan kecurigaan adanya praktek kecurangan penjualan BBM Bersubsidi di SPBU tersebut.
Dalam menjalankan modusnya, para pencoleng subsidi BBM pertalite, diduga telah bekerjasama dengan petugas SPBU untuk melakukan transaksi ilegal dan melanggar hukum. Berbekal menggunakan sepeda motor jenis yamaha Thunder, pencoleng subsidi bisa mengisi tangki motornya berkali kali di SPBU tersebut.
Aksi terselubung yang merugikan Negara inilah yang dipertanyakan rombongan wartawan pada saat itu. Namun disambut aksi kekerasan oleh karyawan bersama pencoleng subsidi BBM pertalite. Sehingga terjadilah peristiwa pengeroyokan hingga mengakibatkan wartawan mengalami sejumlah luka luka, serta memar diduga akibat hantaman benda tumpul.
Adi Nur, salah seorang korban pengeroyokan yang belakangan diketahui adalah anggota dari organisasi Forum Wartawan Jakarta Indonesia ( FWJI ), menjelaskan dalam pengakuannya kepada awak media. Bahwa aksi brutal pengeroyokan dari para mafia pencoleng subsidi BBM Pertalite itu dipicu oleh nada tinggi pengawas SPBU yang belakangan diketahui bernama Erwin.
” Kejadian pengeroyokan terhadap kami kemaren itu diluar nalar kami sebagai kontrol sosial. Kami bukan ujug – ujug datang ke SPBU itu. Kehadirannya kami bersama rekan yang bernama Ali Akbar alias Barong dari Jakarta, karena sudah janjian dengan rekan wartawan Reza di depan SPBU tersebut,” tutur Adi. dan masih dengannya.
“Kami datang karena rencana mau ke Pandeglang. Sebagai ketua OKK DPP, kewajiban saya mengembangkan jaringan dan SDM organisasi kami hingga kepelosok daerah. Tapi ketika kami istirahat ngopi sejenak di SPBU tersebut kami kaget melihat beberapa motor Thunder yang tadi terlihat sudah mengisi BBM ko malah balik lagi,” terang Adi.
Atas peristiwa tersebut ke 5 wartawan yang bernama Adi Nur Febriadi, Ali Akbar alias Barong, Reza, Cahyo dan Fandi, yang mengalami peristiwa pengeroyokan, intimidasi, kriminalisasi, penyitaan alat kerja jurnalis mereka berupa HP, bahkan kendaraan mobil Reza Toyota yaris No.Pol: B-1537-CMK, sempat dirusak, mereka membawa peristiwa itu ke jalur Hukum dan melaporkannya kepihak yang berwajib.
Setelah sampai dikantor Polres Tiga Raksa, para korban pengeroyokan membuat laporan dengan tanda bukti lapor Nomor TBL/B/921/X/2022/SPKT.SAT RESKRIM/POLRESTA TANGERANG/POLDA BANTEN, berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/B/921/X/2022/SPKT.SAT RESKRIM/POLRESTA TANGERANG/POLDA BANTEN, tanggal 24 Oktober 2022.
Sementara saat dikonfirmasi pada hari Selasa (25/10) siang, kepada Ketua Umum Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia. Mustofa Hadi Karya yang biasa disapa Opan membenarkan atas insiden tersebut dan mengatakan sudah ada 4 orang dari pelaku pengeroyokan yang sudah ditahan.
” Infonya baru 4 orang diamankan, pengawas SPBU yang bernama Erwin itu awal pemicu terjadinya pengeroyokan terhadap 5 wartawan, dan dia juga yang merobek kaos OKK saya. Bahkan sempat memukul Reza juga. Sedangkan kedua operator SPBU nya juga sama membantu pengawasnya dalam tindak kejahatan,” terang Opan.
( Alam )