jurnalfakta1.com, Cianjur | Ketua Umum Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia, Mustofa Hadi Karya yang biasa disapa Opan menyayangkan kinerja oknum anggota TNI Pomdam 3 Siliwangi Bandung yang berhasil membongkar sindikat armada mafia subsidi solar, namun dilepas.
“Kami sampaikan buat anggota Pomdam 3 Siliwangi yang telah membongkar jaringan mafia subsidi Solar di Cianjur Jawa Barat tadi malam dengan apresiasi, namun sayangnya dilepas kembali. Kita tidak tau ada apa dan mengapa? “Kata Opan melalui keterangan Pers nya, Kamis (6/4/2023).
Opan menilai oknum anggota Pomdam 3 Siliwangi harusnya menjadi contoh yang baik atas keberhasilannya itu dalam penanganan Migas karena mafia solar itu sudah sangat jelas melanggar Pasal 55, Undang Undang No. 22 tahun 2001.
“Keberanian kawan kawan di Pomdam 3 Siliwangi seharusnya menjadi contoh baik, sayangnya tercipta deal – dealan yang akhirnya dilepas. Saya menyayangkan tindakan itu, dimana pengamanan armada solar harus dilakukan dan kemudian diserahkan ke Polda Jabar, karena mafia itu menjadi musuh Negara. “Ucapnya.
Prestasi gemilang yang dilakukan Pomdam 3 Siliwangi tentunya akan mengukir sejarah, namun kandas dengan adanya 86 untuk dilepas kembali armada modifikasi solar tipe engkel warna hijau dengan Nopol D xxxx CH yang tertutup terpal warna hijau.
Dia merinci persoalan Migas adalah sebuah keharusan yang harus diawasi oleh lapisan masyarakat, mengingat keterpurukan Migas Negara karena ulah dari para mafia yang berperan demi kepentingan pribadi dan kelompoknya.
“Hari ini juga kami beserta tim meluncur ke lokasi, dan kami juga dapati gudangnya serta 1 armada dan solar – solar subsidi yang berhasil mereka timbun itu di dalam kempu yang berjumlah lebih dari 12 Ton atau KL. “Jelas Opan.
Untuk lokasi gudang penyimpanan solarnya, Opan mengatakan tidak jauh dari jalan raya dan patokannya dekat Maleber, Kec. Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Lokasi gudangnya dari pinggir jalan arah Cianjur ada disebelah kiri. Patokannya UD Difan Mebel 07. Lalu masuk jalan kebawah dan gudangnya di seng. “Ujarnya.
Dia juga menyebut jaringan mafia solar itu di modali oleh seorang yang bernama Dede. Dia juga mempekerjakan Fauzi, Darma Ompong, Hendrik dan Zidan.
Persoalan Migas diutarakan Opan bukan hanya sebagai persoalan wilayah yang hanya ditindak oleh aparat kepolisian, akan tetapi itu menjadi persoalan serius masyarakat dan semua lembaga serta institusi dan instansi pemerintah untuk menindak tegas para mafia Migas.
“Ini persoalan serius bangsa kita, contoh kecil yang dilakukan oknum anggota Pomdam 3 Siliwangi telah mencoreng institusi dan membiarkan mafia berkembang. Ini tentunya harus menjadi perhatian Panglima TNI, Kapolri dan Pertamina untuk melakukan pengawasan yang lebih intensif. “Jelasnya.
(RED)