MEDAN, jurnalfakta1.com — Organisasi Kemasyarakatan Tani Merdeka Indonesia (TMI) Wilayah Sumatera Utara sukses menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) 2025 yang berlangsung di Hotel Grand Inna Medan. Acara ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemberdayaan petani dan penguatan ketahanan pangan di daerah.
Rakerwil ini dihadiri sejumlah tokoh nasional dan daerah, di antaranya Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) TMI Don Muzakir, Ketua DPW TMI Sumut Dr. H. Muhammad Husni, SE., M.Si., perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kota Medan, serta seluruh pengurus DPD TMI se-Sumatera Utara.
Rakerwil 2025 menyoroti berbagai program strategis, salah satunya pembentukan Koperasi Tani Merdeka Indonesia di pedesaan. Koperasi ini diharapkan menjadi wadah penyaluran pupuk subsidi, benih unggul, dan bantuan modal secara langsung kepada petani.
“Logo dan simbol organisasi saja tidak cukup. Yang terpenting adalah aksi nyata yang memberikan dampak langsung kepada petani,” tegas Dr. M. Husni. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan kebersamaan dalam mewujudkan cita-cita besar organisasi.
Fokus utama Rakerwil adalah hilirisasi hasil pertanian dan posisi Tani Merdeka sebagai mitra strategis Dinas Pertanian. Tujuan jangka panjangnya adalah menjadikan Sumatera Utara sebagai lumbung padi nasional, sekaligus mendukung visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui program Asta Cita.
Dalam sambutan yang mewakili Gubernur Sumut Bobby Nasution, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, Bapak Razali, menyampaikan apresiasi atas peran aktif TMI. “Tani Merdeka berkontribusi signifikan terhadap peningkatan hasil panen dan meningkatnya partisipasi generasi muda dalam pertanian,” katanya.
Ketua Umum TMI Don Muzakir juga menyampaikan pesan dari Wakil Menteri Pertanian RI, Mas Sudaryono, yang merupakan Dewan Pembina TMI. Ia mengingatkan pentingnya penggunaan alsintan bantuan pemerintah secara bertanggung jawab.
“Jangan sampai mesin pertanian yang diberikan justru diperjualbelikan. Itu mencederai niat baik negara,” tegas Don Muzakir.
Ia juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo terkait kewaspadaan terhadap praktik “serakahnomik”, yaitu permainan harga oleh distributor nakal. “Pemerintah ingin membeli gabah dengan harga tinggi dari petani, tetapi beras dijual dengan harga mahal ke rakyat. Ini yang harus kita lawan bersama,” ujarnya.
Puncak acara ditandai dengan penandatanganan MoU antara TMI Sumut dengan DPD Partai Gerindra Sumatera Utara. Bobby O Zulkarnain, Wakil Ketua DPD Gerindra Sumut yang hadir mewakili partai, menyambut baik kerja sama ini.
“Kami berharap Gerindra bisa menjadi jembatan antara petani dan pemerintah, membawa aspirasi dari bawah untuk diwujudkan dalam kebijakan nyata,” ungkap Bobby.
Melalui Rakerwil ini, Tani Merdeka Indonesia Sumatera Utara menegaskan komitmennya dalam membangun kekuatan petani dari desa, untuk Indonesia yang berdaulat dan sejahtera.
Editor : Alam Chan
