JAKARTA, jurnalfakta1.com – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, resmi mencanangkan Gerakan Pasar Rakyat, Revitalisasi dan Integrasi PKL-UMKM “Jakarta Menyala, Kota Global dan Berbudaya” di Pasar Santa, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa (22/7). Dalam agenda tersebut, Pramono didampingi langsung oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, M. Anwar, serta jajaran pejabat terkait.
Dalam sambutannya, Pramono menegaskan komitmennya untuk menghidupkan denyut ekonomi rakyat melalui penguatan pasar tradisional dan pedagang kaki lima (PKL) sebagai pilar utama. Menurutnya, gerakan ini merupakan langkah nyata dalam menjalankan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk memajukan perekonomian nasional dari level akar rumput.
“Kita ketahui bersama, hampir semua aktivitas interaksi sosial, budaya, dan ekonomi itu terjadi di pasar. Saya sudah sampaikan kepada Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), bahwa PKL adalah jantungnya ekonomi rakyat. Mereka harus menjadi motor pertumbuhan dengan menjaga kebersihan, kenyamanan, dan ketenteraman di lingkungan pasar,” tegas Pramono.
Gerakan ini juga disebut Pramono sejalan dengan visi global yang ia bawa usai menghadiri sebuah forum internasional di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Jakarta, kata dia, terus berbenah sebagai kota dunia yang mampu bersaing secara global namun tetap berakar kuat pada budaya lokal.
Selain sektor pasar rakyat, Pramono turut menyoroti kemajuan transportasi Jakarta yang dinilai sebagai salah satu faktor penting mendongkrak produktivitas warga. Ia bahkan membandingkan ibu kota Indonesia dengan kota besar dunia.
“Sekarang ini, dibandingkan dengan New York, Jakarta jauh lebih baik. Dulu Jakarta selalu masuk 10 besar kota termacet di dunia, sekarang sudah turun ke peringkat 90. Kenapa? Karena ada perbaikan transportasi: MRT, LRT, TransJakarta, KRL hingga TransJabodetabek, semua terintegrasi lebih baik,” ujar Pramono disambut tepuk tangan pedagang dan warga yang hadir.
Program revitalisasi ini mencakup pembenahan fasilitas pasar, integrasi PKL ke dalam ekosistem resmi, hingga pemberdayaan UMKM agar lebih kompetitif di era digital. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan menggandeng berbagai pihak, mulai dari asosiasi pedagang hingga sektor swasta, untuk memastikan keberlanjutan gerakan tersebut.
Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar, menyatakan dukungannya penuh terhadap gerakan ini. Ia berharap, Pasar Santa menjadi percontohan bagi pasar-pasar lain di Jakarta dalam menciptakan lingkungan yang modern namun tetap ramah bagi pedagang kecil.
“Pasar Santa harus jadi ikon pasar rakyat yang bersih, nyaman, aman, dan produktif. Ini adalah wujud nyata keberpihakan Pemprov DKI terhadap ekonomi rakyat kecil,” pungkas Anwar.
Dengan pencanangan Gerakan Pasar Rakyat ini, Pemprov DKI Jakarta optimistis mampu menjadikan Jakarta sebagai kota global yang inklusif, di mana denyut nadi perekonomian tidak hanya dirasakan oleh korporasi besar, tetapi juga sampai ke lapisan masyarakat terbawah.
Editor : Alam Chan