JAKARTA SELATAN, jurnalfakta1.com – Pembangunan sarana dan prasarana olahraga lapangan badminton di Jalan Perdatam Terusan VI, RT 10 RW 05, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menuai sorotan tajam dari warga setempat. Proyek yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Pemuda dan Olahraga (Sudinpora) Jakarta Selatan melalui program Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) ini dinilai dikerjakan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
Warga mengungkapkan kekecewaannya kepada awak media atas kualitas pengerjaan yang dianggap asal-asalan. Salah seorang warga berinisial (BA) menuturkan bahwa pelaksana proyek tampak mengabaikan saran teknis dari warga dan pengurus lingkungan.

“Perusahaan vendor yang ditunjuk Sudinpora itu kerjaannya gak benar, asal-asalan. Tukangnya juga ngeyel. Harusnya tanahnya diuruk dulu biar sejajar dengan jalan, tapi ini malah lebih rendah. Di sini sering banjir, jadi jelas berisiko terendam air,” ujar (BA) kepada wartawan di lokasi, Selasa (28/10/2025).
(BA) juga menambahkan bahwa pihak perusahaan pelaksana proyek telah diingatkan langsung oleh pengurus RT karena pekerjaan dinilai tidak sesuai dengan ketentuan. Menurutnya, plang keterbukaan informasi publik sempat dipasang sebentar lalu dicopot tanpa penjelasan, menimbulkan pertanyaan soal transparansi anggaran proyek tersebut.
“Instalasi listriknya juga asal pasang, kabel gak dikasih pipa, sambungannya berantakan. Tiang, stand wasit, semuanya gak rapi. Orang kelurahan aja malas lihat kerja mereka, bahkan katanya pihak Sudinpora kecamatan juga kecewa,” tambah (BA).
Sementara itu, seorang pengamat sosial dan tokoh masyarakat pesanggrahan, Amin. menyayangkan hal seperti itu terjadi, menurutnya, warga berhak menyampaikan keluhan kepihak Kecamatan Pesanggrahan, Kelurahan Ulujami dan Sudinpora terkait ketidaksesuaian pekerjaan proyek dengan standar teknis. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Kelurahan Ulujami maupun vendor pelaksana proyek.
Amin berharap, pemerintah kota melalui Kecamatan Pesangrahan, Kelurahan Ulujami serta Sudinpora dapat segera turun tangan melakukan evaluasi lapangan dan menindak tegas kontraktor yang diduga bekerja tidak sesuai spesifikasi teknis.
” Saya rasa warga hanya ingin fasilitas olahraga itu benar-benar layak dan aman digunakan. Jangan sampai uang rakyat terbuang percuma karena pekerjaan asal jadi,” tegas Amin.
Hingga saat ini, kondisi proyek di lokasi tampak belum rampung sepenuhnya. Warga berharap pemerintah daerah tidak menutup mata terhadap dugaan penyimpangan teknis dalam pelaksanaan pembangunan yang seharusnya menjadi sarana peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui olahraga.
Penulis: Alam Chan

