Jakarta Selatan | Disaat pemerintahan Prabowo baru berjalan seumur jagung, dan sedang gencar-gencarnya memberantas kejahatan mafia migas, ternyata tidak membuat para pelaku kejahatan takut untuk melakukan aksi mereka yang merugikan masyarakat dan negara.
Seperti Kios pinggir jalan H. Sulaiman, Rt. 01, Rw. 01. Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Diduga dijadikan tempat penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite.
Hal itu diketahui saat awak media melintas dilokasi lantaran sebelum nya mendapat informasi dari masyarakat tentang aktivitas mencurigakan dengan adanya motor jenis Yamaha Tunder dan merk lain mondar mandir keluar masuk kios saban hari, terutama waktu sore hingga malam hari.
Menurut penjaga tempat disana, usaha nya itu belum lama beroperasi dan memang kios tersebut dijadikan tempat menampung BBM jenis pertalite.
” Iya bang, disini tempat memindahkan BBM dari tanki motor ke Dirigent untuk di distribusikan ke kios-kios yang jual bensin botolan dipinggir jalan, kita sudah punya pelanggan sendiri, soal pelanggaran itu urusan nya Bos saya cuma kerja disini,” ujar sipenjaga yang tidak mai disebut namanya.
Saat di tanya siapa pemilik usaha tersebut, penjaga menyebut nama dengan inisial (J). Kuat dugaan kegiatan ini sudah terstruktur dengan modus operandi mengisi BBM Pertalite di SPBU dengan menggunakan Sepeda Motor yang sudah di modifikasi tanki nya sehingga mampu memuat puluhan liter untuk dipindahkan ke tong penampungan di dalam kios sebelum diedarkan.
Sesuai Pasal 40 angka 9 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.  Pelaku bisa dijerat dengan ancaman pidana penjara maksimal 6 tahun dan denda maksimal Rp 60.000.000.000. (Red)
